Minggu, 20 Agustus 2017

Memperbudak Diri

(Amsal 14:22)
Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia.




Orangtua yang menghendaki masa depan yang baik bagi anak-anaknya, akan memikirkan cara menyiapkan, memotivasi dan membawa anaknya menuju masa depan. Anak-anak yang ingin membahagiakan orangtua pasti membuat perencanaan untuk mewujudkan impiannya. Bahkan untuk kematian pun, manusia membuat suatu rencana. Misalnya, mengenai cara pemakaman dan tempat dikuburkan.  Tanpa perencanaan, kegagalan akan mewarnai usaha manusia (Amsal 24:6), karenanya setiap orang harus punya planning hidup.

Satu hal yang harus kita camkan dalam membuat perencanaan, jangan lupakan Tuhan dalam perencanaan kita. Jika kita mengingat Tuhan setiap kali membuat suatu rencana, tentu kita mempertimbangkan kehendak Tuhan di dalamnya. Kalau pun tidak, dalam arti karena kita tahu yang kita rancangkan tak berkenan kepada Tuhan, mungkin usaha kita berhasil. Tapi jangan lupa, upah perbuatan kita pasti akan menyertai hidup kita sesuai waktu Tuhan.

Raja Ahab mendapatkan impiannya akan lahan yang subur. Tragis, didapat melalui tindakan keji dari isterinya bernama Izebel. Ia merencanakan kejahatan terhadap Nabot pemilik tanah pusaka leluhurnya.

Izebel menyusun strategi yang sangat rapi dengan membuat surat atas nama Ahab sebagai penguasa, menyuruh rakyat berkumpul berpuasa dan Nabot harus duduk paling depan. Sebab, ia telah menyiapkan saksi dusta yang akan ‘mendakwa’ Nabot sehingga orang yang tidak bersalah ini mati dilempari batu sesuai arahan Izebel. Mereka berhasil tapi hukuman Tuhan menimpa keluarga raja (1 Raja-raja 21:1-129).

Terkasih dalam Tuhan, pertimbangkan dengan matang saat kita membuat perencanaan. Kalau rencana kita tidak baik maka dengan sendirinya kita sudah memperbudak diri dengan dosa. Hati akan diliputi dengan tipu daya, menjadi penipu, bahkan menyesatkan mereka yang kita libatkan. Hidup kita tersesat sebab saat mereka-reka yang jahat, dengan sendirinya kaki kita akan melangkah mewujudkannya. Jika ini terjadi, Tuhan tidak tutup mata! Kebinasaan menimpa kita dan tidak menutup kemungkinan kita tidak pernah dipulihkan lagi (Amsal 6:12-15). Jangan mau diperbudak dosa karena sebuah perencanaan. (lr)

DOA: “Biarlah Roh Kudus-Mu terus memimpinku, ya Tuhan. Karena aku tahu tanpa bimbingan-Mu, aku bisa terjerumus dalam dosa yang keji karena rencana hidup yang aku buat. Amin.”

New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar