(1 Tesalonika 5:16)
Bersukacitalah senantiasa.
Tidak mudah untuk bersukacita ketika sakit sedang mendera, kantong sedang kosong padahal kebutuhan masih banyak, atau ketika pelayanan sedang diresolusi oleh masyarakat mayoritas. Sukacita biasa datang ketika mengalami pengalaman menyenangkan. Tetapi terhadap semua pengalaman hidup entah menyenangkan atau tidak, seruan Firman Tuhan melalui Rasul Paulus sama: BERSUKACITALAH ! Luarbiasa… maksud saya luarbiasa sukar! Bagaimana mungkin kita dapat bersukacita atas pengalaman-pengalaman pahit. Tetapi sebagai pengikut Kristus kita tidak punya pilihan lain selain berusaha bersukacita walau kesukaran datang.
Jaminan untuk kita dapat bersukacita adalah damai sejahtera Allah. Kepada orang percaya Allah menjamin damai sejahtera-Nya yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita. Damai sejahtera Allah yang senantiasa ada dalam hati dan pikiran kita pertama-tama akan menghibur kita, lalu kemudian akan membuat kita mampu melihat sesungguhnya dalam situasi sesulit apa pun yang datang, Allah pasti punya jalan keluarnya. Tidak untuk selama-lamanya orang benar itu menderita.
Kuncinya adalah jangan tinggalkan Allah ketika masa- masa sulit menghampiri Anda. Sebab meninggalkan Allah hanya akan membuat kita semakin terperosok dalam kesulitan tanpa tahu mengatasinya. Menurut saya wajar bila kesulitan datang lalu kesedihan menyeruak di hati. Tetapi kesadaran akan adanya damai sejahtera Allah dalam hidup kita menjadikan kita tahu Allah tetap pegang kendali atas apa pun yang terjadi. Dan itu akan membawa sukacita dan pengharapan akan kelepasan.
Hari ini kalau sekali lagi Anda mendengar seruan BERSUKACITA, katakan saja AMIN. Sebab sekarang kita tahu sukacita kita atas pengalaman pahit dikerjakan oleh Allah lewat damai sejahteranya yang juga memberi jaminan pertolongan dari Allah pasti datang.(TW)
Doa :Tuhan biarlah damai sejahteraMu yang melampaui segala akal itu memelihara hidupku terutama di masa-masa sukar yang kadang hampir membuatku kehilangan iman. Amin.
Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
Bersukacitalah senantiasa.
Tidak mudah untuk bersukacita ketika sakit sedang mendera, kantong sedang kosong padahal kebutuhan masih banyak, atau ketika pelayanan sedang diresolusi oleh masyarakat mayoritas. Sukacita biasa datang ketika mengalami pengalaman menyenangkan. Tetapi terhadap semua pengalaman hidup entah menyenangkan atau tidak, seruan Firman Tuhan melalui Rasul Paulus sama: BERSUKACITALAH ! Luarbiasa… maksud saya luarbiasa sukar! Bagaimana mungkin kita dapat bersukacita atas pengalaman-pengalaman pahit. Tetapi sebagai pengikut Kristus kita tidak punya pilihan lain selain berusaha bersukacita walau kesukaran datang.
Jaminan untuk kita dapat bersukacita adalah damai sejahtera Allah. Kepada orang percaya Allah menjamin damai sejahtera-Nya yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita. Damai sejahtera Allah yang senantiasa ada dalam hati dan pikiran kita pertama-tama akan menghibur kita, lalu kemudian akan membuat kita mampu melihat sesungguhnya dalam situasi sesulit apa pun yang datang, Allah pasti punya jalan keluarnya. Tidak untuk selama-lamanya orang benar itu menderita.
Kuncinya adalah jangan tinggalkan Allah ketika masa- masa sulit menghampiri Anda. Sebab meninggalkan Allah hanya akan membuat kita semakin terperosok dalam kesulitan tanpa tahu mengatasinya. Menurut saya wajar bila kesulitan datang lalu kesedihan menyeruak di hati. Tetapi kesadaran akan adanya damai sejahtera Allah dalam hidup kita menjadikan kita tahu Allah tetap pegang kendali atas apa pun yang terjadi. Dan itu akan membawa sukacita dan pengharapan akan kelepasan.
Hari ini kalau sekali lagi Anda mendengar seruan BERSUKACITA, katakan saja AMIN. Sebab sekarang kita tahu sukacita kita atas pengalaman pahit dikerjakan oleh Allah lewat damai sejahteranya yang juga memberi jaminan pertolongan dari Allah pasti datang.(TW)
Doa :Tuhan biarlah damai sejahteraMu yang melampaui segala akal itu memelihara hidupku terutama di masa-masa sukar yang kadang hampir membuatku kehilangan iman. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar