Sabtu, 18 Maret 2017

Nama dan jaga

(2 Tim 2:19)
“Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.”




*Biasanya, orang tua akan memberi anak-anaknya nama yang sebagus mungkin atau yang memiliki arti tertentu. Jarang ada orang tua yang asal-asalan. Namun, ada satu cerita tentang Pendeta yang memberi nama anaknya Yudas Iskandardinata. Si Yudas ini pun sempat tertekan karena teman-temannya sering menertawakan namanya. Waktu ia punya pacar, orang-orang menggoda agar pacarnya harus hati-hati jangan-jangan ia seperti Yudas yang akan berkhianat. Apalagi nama belakangnya, yaitu Iskandardinata juga mirip dengan nama belakang Yudas di Alkitab, Iskariot. Ia tertekan dengan beban itu sampai satu hari ia menyadari bahwa nama Yudas itu punya arti sangat bagus, yaitu terpujilah Tuhan. Sejak saat itu, Yudas berpikir positif bahwa melalui namanya itu orang-orang akan ingat akan pengorbanan Yesus di kayu salib dan ia juga mengambil kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus jika ada orang yang menanyakan keunikan namanya tersebut.

*Nama yang indah tidak akan berarti apa-apa jika si empunya nama tidak menunjukkan sikap hidup yang indah juga. Sekalipun nama Yudas memiliki arti sangat bagus, tapi banyak orang berpikir sekian kali untuk memakai nama itu karena di pikiran mereka nama Yudas identik dengan pengkhianatan. Nama adalah identitas pertama bagi seseorang. Nama juga merupakan suatu doa atau pengharapan. Tapi, semua tergantung dari pribadi yang memilikinya. Nama baik seseorang dapat rusak jika orang itu tidak menjaga sikap hidupnya. Di sekeliling kita ada begitu banyak orang yang menyandang nama tokoh besar Alkitab. Namun, kadang kita toh bisa menemukan Paulus yang pemalas, Maria yang perilakunya jauh dari teladan ketaatan, bahkan Yohanes yang terlibat perkara kriminal.

*Bukan hanya nama kita sendiri yang harus dijaga, ingat juga bahwa ketika kita mengaku sebagai orang Kristen, kita terlebih juga membawa nama Kristus. Jika hari ini kita mengaku orang Kristen, itu artinya hidup kita merupakan kesaksian kita akan Kristus. Nah, bagaimanakah Kristus yang akan kita saksikan atau kenalkan pada orang-orang? Itu tergantung dari cara kita menjalani hidup sehari-hari.

*Sikap dan tindakan kita menentukan nama yang kita sandang.

Rs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar