Rabu, 05 Desember 2018

Tidak Sendiri

(2 Timotius 4:16-18)
“Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, ... Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.”



Paulus seorang yang disebut rasul terakhir, tidak mudah masuk dalam lingkungan dan golongan rasul-rasul lainnya. Sebab di kalangan pengikut Kristus pada gereja mula -mula Paulus sebagai Saulus dikenal sebagai penganiaya orang-orang Kristen, yang juga menerima jubah Stefanus ketika dirajam batu karena imannya kepada Kristus. Bahkan Ananias sempat menyanggah ketika perintah diberikan Roh Kudus kepadanya untuk mendoakan Saulus ketika berada di rumah Yudas dari Tarsus.

Itulah sebabnya Saulus tidak dapat belajar dalam sekolah Theologia Yerusalem dengan para murid menjadi dosen terkemuka, atau Petrus memberikan pengajaran privat kepadanya. Saulus oleh pertolongan Roh Kudus kemudian belajar langsung kepada Yesus di tanah Arab (Galatia 1:17-18). Latar belakangnya membuat para pengikut Kristus ekstra hati-hati terhadapnya.

Ketika Saulus menjadi Paulus, karena giatnya melakukan pemberitaan Injil Kristus, ia pun dihadapkan kepada Mahkamah Agama. Itupun dilakukan seorang diri tanpa seorangpun mendampingi apalagi membelanya. Semua meninggalkannya, tetapi Tuhan mendampingi dan menguatkannya. Itulah kesaksian Paulus tentang penyertaan Tuhan yang ajaib tanpa perlu mengeluh, apalagi mempersalahkan orang lain.

Adakah engkau merasa sendiri – dalam langkah perjalanan panjang terbentang di depan kita. Daud pernah berkata di dalam Mazmur 27:10 “Sekalipun ayah ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku.” Tidak akan pernah sedetik pun Allah meninggalkan kita sendiri. Ia senantiasa ada untuk kita. Dan bukan hanya untuk hari ini saja tetapi untuk peperangan esokpun (II Tim. 4:18) Dia ada untuk menyelamatkan kita sampai masuk ke dalam kerajaanNya di surga kekal!(LR)


Doa: Tuhan, terimakasih atas penyertaanMu yang ajaib atasku. BersamaMu aku kami. Saya mau hidup berbuah lebat bagiMu. Amin.


Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar