Kamis, 07 Februari 2019

Perkataan Yang Menyenangkan

(Amsal 16:24)
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.



Ada pepatah yang mengatakan: “Memang lidah tak berulang.” Artinya manusia mudah mengeluarkan perkataan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Apalagi jika perkataan tersebut diucapkan ketika sedang ada masalah dan dalam keadaan emosi yang tidak terkendali.

Rasul Yakobus mengingatkan orang yang tidak mengendalikan lidahnya dapat membuat dirinya berdosa dengan mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah. Ia menggambarkan lidah manusia seperti kekang pada mulut kuda atau kemudi kapal, tetapi juga seperti api yang menghanguskan dan binatang yang buas, yang tak terkuasai dan penuh dengan racun yang mematikan.

Tabiat seseorang yang kasar dalam perkataannya seringkali dapat dilihat sejak ia masih kanak-kanak dan jika tidak diperbaiki, maka akan terus berlanjut hingga dewasa. Menurut pendapat ahli kejiwaan, tabiat tercipta karena beberapa faktor, antara lain faktor lingkungan maupun keturunan. Jika seorang anak memiliki ayah yang perkataannya kasar atau kotor, maka iapun akan meniru perilaku tersebut dan menganggapnya hal yang wajar. Demikian juga jika ia dibesarkan pada lingkungan yang perkataannya kasar dan kotor, maka hal itu akan menulari tabiatnya tanpa menyadari bahwa hal itu tidak baik.

Beberapa hal yang dapat dirubah dari perkataan seseorang antara lain dalam hal nada atau intonasi, pemilihan kata dan kalimat, cara penyampaiannya, maupun waktu ketika perkataan tersebut diucapkan kepada orang lain. Hal ini sebenarnya dapat dipelajari dan dibiasakan karena bukan merupakan suatu hal yang sukar untuk dilakukan.

Rasul Paulus menghimbau jemaat di Efesus menggunakan perkataan yang baik untuk membangun supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia (Ef 4: 29). Bagaimanakah dengan perkataan yang saudara ucapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan pasangan hidup, komunitas dan jemaat Tuhan. Sudahkah saudara menggunakan perkataan yang baik dan menyenangkan agar mereka juga terbangun imannya? (PHM)


Doa: Taruhlah penunggu di mulutku Tuhan, agar aku mengucapkan perkataan yang menyenangkan hatiMu dan memberkati sesamaku. Amin.

Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

1 komentar:

  1. Amsal 16 : 24 dalam bahasa Ibrani aslinya :

    Aksara Ibrani, " צוף דבש אמרי נעם מתוק לנפש ומרפא לעצם. "
    Cara membacanya menurut peraturan tata bahasa Ibrani :
    " Tzuf devash imrey noam matoq lanefesh umarpe la'atzem. "
    Tuhan memberkati. 🕎✡🐟✝🕊📖🇮🇱 🍯

    BalasHapus