Selasa, 24 Januari 2017

Jaga lidahmu

Amsal 12: 27
Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya


Dusta, siapa yang tidak pernah berdusta? Berdusta adalah mengutarakan sesuatu, yang diketahui tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya

Dusta ada bermacam-macam bentuknya, yang paling sering adalah mengatakan sesuatu yang tidak sesuai kebenaran, sebaliknya bisa juga terjadi dalam bentuk bungkam seribu bahasa, sengaja tidak mau mengungkapkan kebenaran, tapi dapat pula hanya menyampaikan hanya setengah kebenaran

Dalam khotbah, "Dusta hitam, dusta putih, dikatakan bahwa dusta tidak terletak pada tindakan itu sendiri, melainkan lebih banyak ditentukan oleh "motivasi" dan "akibat" dari tindakan yang bersangkutan

Sebagai contoh kita dipanggil dokter yang memeriksa orang yang kita kasihi, dokter berkata bahwa dia menderita kanker ganas, lalu biasanya kita tidak mengatakan yang sebenarnya kepada orang yang kita kasihi itu, kita berusaha menyembunyikan penyakitnya agar tidak tambah stress, nah untuk itulah orang berkata bahwa ini adalah dusta putih

Ada juga istilah berbohong dan menipu, yang berbohong dianggap kadarnya jauh lebih rendah dibandingkan menipu, yang memeng bertujuan untuk sesuatu yang jahat
Tuhan lebih suka kita berkata ya, jika ya dan tidak, kalau memang tidak
Yesus pernah berkata, "Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran, setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku"

Sebagai orang percaya kita harus menjaga lidah kita dari berbohong dan menipu, jika tidak, kita bukan memuliakan Tuhan, tetapi memalukan Tuhan
Dan repotnya lagi, sekali kita berbohong, kita akan cenderung mengulanginya

Kitab Amsal mengatakan bahwa lidah dusta adalah salah satu perkara yang dibenci Tuhan, oleh karena itu secara umum, kejujuran tetap merupakan kebijakan yang terbaik

Tuhan Yesus memberkati -RS- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar