Senin, 03 Desember 2018

Mutiara Dalam Kata Sauh

(Ibrani 6:19)
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.



Sebagai penginjil antar negara yang kala itu hanya dapat menggunakan jasa pelayaran, Paulus tentu paham dengan “Sauh” sebagai salah satu kelengkapan kapal dengan fungsi menjaga kestabilan posisi, ketika kapal karena satu sebab, harus berhenti di tengah perairan. Sekalipun masih bisa terombang-ambing oleh hempasan gelombang laut, namun karena “Sauh”, sebuah kapal dapat bertahan di posisinya.

Pengalaman Paulus sehubungan dengan “Sauh” ini, memberikan sebuah motivasi dalam rangka menjaga pengharapan sebagai milik yang pasti(Ibr.6:11) terhadap janji-janji Allah. Mengapa demikian? Hanya satu pemikiran, bahwa antara janji dengan penggenapan selalu membutuhkan waktu. Bagi manusia waktu adalah pilihan yang dapat menggoncangkan pendirian. Tetapi seharusnya tidak terhadap janji Allah, karena Ia tidak mungkin berdusta (Ibr.6:18). Kenyataan inilah yang harus bisa dipegang oleh manusia, menanti dengan sabar dalam waktu yang membawa kita kepada penggenapan janji-Nya (Ibr.16:15).

Mungkin kita berpikir, terlalu memaksakan untuk dapat menyamakan antara “Sauh kapal” dengan “Sauh pengharapan”, karena yang pertama adalah benda mati dan yang terakhir adalah makhluk hidup. Namun melalui ayat pokok di atas, jelas bagi kita “Sauh pengharapan” tidak dilemparkan ke bawah, seperti sauh kapal, yang adakalanya karena labilnya permukaan tanah di dasar laut, dapat mempengaruhi kedudukan kapal ditengah perairan. Berbeda artinya karena tempat kita melempar sauh pengharapan adalah “Belakang Tabir”.

Sebuah tempat yang diterangkan dalam Ibr.6:20, sebagai kedudukan Yesus selaku imam besar, yang telah menjadi perintis/ forerunner (Gerika: Prodromos = a runner ahead/a runner forward). Di dalam Dia hanya ada “YA”, sebab Yesus adalah YA bagi semua janji Allah (2 Kor.1:20). Dengan demikian sebagai pengantara, Ia memimpin dan mengantar (Pengharapan) kita kepada Allah, sumber segala berkat dan karunia rohani (1 Pet.5:10).(HJVDK)


Doa: Tuhan Yesus, Engkau adalah pengharapan pastiku. Di dalam Engkau ada jaminan atas semua janji Allah kepadaku. Amin.

Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar