Rabu, 14 November 2018

Doa Yang Tidak Pernah Di Cancel

(Yohanes 15:7)
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”

Ketika saya mengikuti acara doa hari Kamis malam, Pengkhotbah yang membawakan renungan pada malam itu berbicara,”Saya pernah bertemu dengan seorang yang sangat sederhana penampilannya. Pada saat dia berdoa, doanya didengar oleh Tuhan dan mendatangkan kuasa. Tuhan tidak meng “CANCEL” doa orang itu.” Lalu saya mulai membandingkan. Saat saya sedang bekerja menggunakan internet, untuk melihat email yang masuk, bila download-nya lama, biasanya saya cancel koneksinya.

Ya benar! Saat hubungan internet bermasalah, saya tidak dapat dengan cepat menyelesaikan pekerjaan saya. Begitu juga dengan doa yang tidak sampai atau di cancel oleh Tuhan. Dalam kebenaran Firman Tuhan dikatakan, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Saat kita tinggal dan menyatu dalam kebenaran Firman Tuhan, maka segala sesuatu yang kita minta pasti akan Tuhan berikan. Syaratnya, hal yang kita minta tidak untuk kepentingan kita sendiri. ” Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”( Yakobus 4:3)

Saat ini kehidupan di sekitar kita semakin sulit dan jahat. Hanya dengan kekuatan doa saja kita dapat bertahan. Kita harus berusaha untuk tetap terhubung dengan “Hadirat Tuhan”. Karena bila kita selalu terhubung dengan “Hadirat Tuhan” doa kita tidak akan di “CANCEL”. Apakah saat-saat ini kita sedang memiliki kendala dalam hubungan dengan Tuhan? Kalau ya, segera perbaiki dan kita akan melihat bagaimana doa-doa yang kita panjatkan didengar dan dijawab oleh Tuhan.(FT)

Doa: Ya Tuhan, bawa kami untuk lebih dekat lagi kepadaMu dan selalu ada dalam hadiratMu yang membawa damai dan sukacita dalam kehidupan ini. Amin

Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar