Sabtu, 10 November 2018

Janji-Nya Sungguh Teruji

(Mazmur 23:4)
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”

Sewaktu saya terbaring di rumah sakit dan pikiran tidak menentu karena penyakit. Tiba-tiba seorang wanita datang. Ia seorang aktivis dari sebuah gereja kharismatik. Ia biasa datang ke rumah sakit untuk berdoa bagi orang-orang Kristen yang sedang dirawat. Ia juga berdoa untuk saya dan membagikan kebenaran Firman Tuhan. Saya terhibur dengan kehadirannya. Ia kemudian bersaksi. Ternyata ia dan suami pernah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawa. Ia mendapat luka yang parah dikepala dan harus menjalani operasi serta terapi untuk saraf-saraf yang terganggu dalam jangka waktu yang lama.

Dalam keadaan yang tidak baik, wanita ini bertanya pada Tuhan, apa sebenarnya yang Tuhan inginkan darinya. Lalu kemudian ia dan suami mulai mengerti Tuhan menegur mereka karena meninggalkan pelayanan. Wanita ini sangat bersyukur Tuhan masih menegur mereka. Mereka tidak marah ataupun kecewa pada Tuhan. Wanita ini mulai menjalani terapi dengan penuh sukacita dan selalu bernyanyi sebelum memulai terapi. Lagu yang ia nyanyikan: “HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT.” Luarbiasa ia pulih lebih cepat dari yang dijadwalkan oleh dokter, karena ia terlebih dahulu dipulihkan hatinya oleh Tuhan melalui pujian.

Kesaksiannya membuat saya berpikir. Apa yang Tuhan ijinkan terjadi juga merupakan teguran untuk saya. Sudah lama saya melalaikan tugas pelayanan karena alasan yang terkadang dibuat-buat. Saya merasa punya hal yang lebih penting dari tugas pelayan itu.

Bersyukur Tuhan ingatkan saya melalui wanita itu. Tuhan selalu punya alat untuk mengingatkan anak-anakNya akan tugas dan tanggung jawab dalam Pelayanan Pekerjaan Tuhan. Sementara itu Tuhan juga mengerjakan Janji -janjiNYA atas hidup kita. Tuhan tidak pernah janji hari yang kita lalui akan selalu baik-baik saja tetapi Tuhan janji dalam setiap hari IA selalu memberi kekuatan saat rintangan menghadang.

”Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.”Mazmur 119:50. Janjinya teruji walau ditengah badai hidup sekalipun.(FT)


Doa: saat jiwaku merintih karena deritaan yang amat sangat,mataku terbuka melihat bahwa janjiMu memberikanku hidup serta kekuatan baru dan menjadi penghibur yang sungguh bagi jiwaku. Amin.


Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar