(2 Raja-raja 17:39-41)
“……melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan
kamu dari tangan semua musuhmu. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka ..... Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti
kepada TUHAN, tetapi .... mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; .......”
Banyak orang percaya masih mencampur adukan Firman Tuhan dengan adat istiadat nenek moyang mereka. hal ini juga diteruskan turun temurun. Adat istiadat sudah menjadi kepercayaan. Seperti bila dirawat di RS jangan keluar pada hari Sabtu, saat mau menikah atau kegiatan khusus harus melihat hari baik, bulan baik, Gal 4:10 “Kamu dengan teliti memelihara hari- hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Atau soal angka pun jadi kepercayaan, banyak orang tidak mau memilih angka 4 karena katanya berarti mati, tetapi orang lebih suka angka 8 atau 9 karena mengandung keberuntungan.
Ada juga saat ini gereja yang memperbolehkan umatnya memelihara hubungan dengan arwah orang yang sudah meninggal, dengan para leluhur. Dalam Mrk 7:6-13..: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. “Yesus berkata pula kepada mereka : “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. ...”
Banyak anak Tuhan yang seharusnya menikmati hidup dalam kelimpahan Allah, nyatanya mereka hidup terpuruk dalam kekalahan demi kekalahan. Meski jaminan Firman Tuhan di atas sudah jelas, Allah yang akan melepaskan mereka dari semua musuh tetapi mereka tetap memilih untuk hidup dengan kekuatan sendiri, percaya kepada hal-hal yang bukan berasal dari Tuhan. Mereka tidak sungguh-sungguh berbakti pada Tuhan. Mereka sebenarnya takut akan Allah tetapi pada saat yang sama berselingkuh dengan ilah lain. Gal 4:9 Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?(LTH)
Doa: Tuhan adat istiadat aku hormati, tetapi bila bertentangan dengan FirmanMu, aku mau belajar tunduk padaMu lebih dari adat istiadat. Amin.
Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
“……melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan
kamu dari tangan semua musuhmu. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka ..... Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti
kepada TUHAN, tetapi .... mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; .......”
Banyak orang percaya masih mencampur adukan Firman Tuhan dengan adat istiadat nenek moyang mereka. hal ini juga diteruskan turun temurun. Adat istiadat sudah menjadi kepercayaan. Seperti bila dirawat di RS jangan keluar pada hari Sabtu, saat mau menikah atau kegiatan khusus harus melihat hari baik, bulan baik, Gal 4:10 “Kamu dengan teliti memelihara hari- hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Atau soal angka pun jadi kepercayaan, banyak orang tidak mau memilih angka 4 karena katanya berarti mati, tetapi orang lebih suka angka 8 atau 9 karena mengandung keberuntungan.
Ada juga saat ini gereja yang memperbolehkan umatnya memelihara hubungan dengan arwah orang yang sudah meninggal, dengan para leluhur. Dalam Mrk 7:6-13..: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. “Yesus berkata pula kepada mereka : “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. ...”
Banyak anak Tuhan yang seharusnya menikmati hidup dalam kelimpahan Allah, nyatanya mereka hidup terpuruk dalam kekalahan demi kekalahan. Meski jaminan Firman Tuhan di atas sudah jelas, Allah yang akan melepaskan mereka dari semua musuh tetapi mereka tetap memilih untuk hidup dengan kekuatan sendiri, percaya kepada hal-hal yang bukan berasal dari Tuhan. Mereka tidak sungguh-sungguh berbakti pada Tuhan. Mereka sebenarnya takut akan Allah tetapi pada saat yang sama berselingkuh dengan ilah lain. Gal 4:9 Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?(LTH)
Doa: Tuhan adat istiadat aku hormati, tetapi bila bertentangan dengan FirmanMu, aku mau belajar tunduk padaMu lebih dari adat istiadat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar