(Filipi 1:29)
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Ketika Petrus menyangkal Tuhan untuk ketiga kalinya terdengarlah bunyi kokok ayam. Yesus menatap kepada Petrus dan Petruspun teringat apa yang yang diucapkan oleh Yesus, kemudian ia pergi dengan sedih. Itu adalah titik balik dalam kehidupan Petrus, untuk membuat Petrus mengenal siapa dirinya sebenarnya. Hal ini menyadarkan kepada Petrus bahwa ia tidak dapat mengikut Tuhan dengan kekuatan dirinya sendiri.
Dalam Yohanes 21:15-17, Yesus bertanya kepada Petrus sampai 3 kali, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Sekarang ia menyadari bahwa kekuatan yang diandalkan hidupnya pada waktu lalu tidak membuat dia mampu terus berdiri dalam imannya kepada Tuhan. Tetapi ketika Roh Kudus turun ke atas Petrus, ia menjadi seorang yang diubahkan oleh Tuhan. Petrus yang sebelumnya bergantung pada kekuatan dirinya sendiri, sekarang menjadi sangat bergantung kepada Allah.
Kalau kita baca cerita di 1 Pet 2: 21 dan 1 Pet 4: 12-14, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu, sebaliknya bersuka citalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya. Berbahagialah kamu, jika kamu disiksa karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan yaitu Roh Allah ada padamu”.
Kalau kita alami penderitaan karena Tuhan, kita akan alami kemuliaan. Petrus sekarang menjadi berani menghadapi penderitaan, seperti tertulis dalam Kis 5: 29,41. Penderitaan yang dialaminya membuatnya bergembira, karena ia telah dianggap layak menderita oleh karena Nama Yesus.
Kita lihat disini inilah perbedaan Petrus yang lama dengan Petrus yang baru. Firman Tuhan berkata barangsiapa setia sampai akhir dia akan selamat dan akan diberikan mahkota kehidupan. Untuk dapat setia sampai mati ini, kita perlu Roh Kudus, kita perlu kekuatan Allah dan dengan kesanggupan dari Tuhan inilah yang akan memampukan kita terus melangkah berjalan sampai pada akhirnya. (WB)
Doa: Roh Kudus, kuatkan aku ketika aku harus menghadap penderitaan karena namaMu. Amin.
Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Ketika Petrus menyangkal Tuhan untuk ketiga kalinya terdengarlah bunyi kokok ayam. Yesus menatap kepada Petrus dan Petruspun teringat apa yang yang diucapkan oleh Yesus, kemudian ia pergi dengan sedih. Itu adalah titik balik dalam kehidupan Petrus, untuk membuat Petrus mengenal siapa dirinya sebenarnya. Hal ini menyadarkan kepada Petrus bahwa ia tidak dapat mengikut Tuhan dengan kekuatan dirinya sendiri.
Dalam Yohanes 21:15-17, Yesus bertanya kepada Petrus sampai 3 kali, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Sekarang ia menyadari bahwa kekuatan yang diandalkan hidupnya pada waktu lalu tidak membuat dia mampu terus berdiri dalam imannya kepada Tuhan. Tetapi ketika Roh Kudus turun ke atas Petrus, ia menjadi seorang yang diubahkan oleh Tuhan. Petrus yang sebelumnya bergantung pada kekuatan dirinya sendiri, sekarang menjadi sangat bergantung kepada Allah.
Kalau kita baca cerita di 1 Pet 2: 21 dan 1 Pet 4: 12-14, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu, sebaliknya bersuka citalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya. Berbahagialah kamu, jika kamu disiksa karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan yaitu Roh Allah ada padamu”.
Kalau kita alami penderitaan karena Tuhan, kita akan alami kemuliaan. Petrus sekarang menjadi berani menghadapi penderitaan, seperti tertulis dalam Kis 5: 29,41. Penderitaan yang dialaminya membuatnya bergembira, karena ia telah dianggap layak menderita oleh karena Nama Yesus.
Kita lihat disini inilah perbedaan Petrus yang lama dengan Petrus yang baru. Firman Tuhan berkata barangsiapa setia sampai akhir dia akan selamat dan akan diberikan mahkota kehidupan. Untuk dapat setia sampai mati ini, kita perlu Roh Kudus, kita perlu kekuatan Allah dan dengan kesanggupan dari Tuhan inilah yang akan memampukan kita terus melangkah berjalan sampai pada akhirnya. (WB)
Doa: Roh Kudus, kuatkan aku ketika aku harus menghadap penderitaan karena namaMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar