Senin, 19 November 2018

Kudus Bagi Tuhan

(Zakharia 14:20-21)
“Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!"
.... Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN
semesta alam;.....”
Kisah Yesus masuk bait Allah kali kedua di Yerusalem sebelum melanjutkan misi ke kayu salib kita ketahui, tetapi sadarkah ada kehadiran Yesus ke TIGA dalam Bait Allah di Yerusalem untuk “membersihkan” bukan hanya Bait Allah tetapi semua kuali, perkakas, bokor-bokor penyiraman di depan mezbah akan dibersihkan hingga semuanya menjadi KUDUS BAGI TUHAN!

Target Allah juga ditujukan kepada kita orang-orang yang lebih dahulu ada dalam Bait Allah. I Petrus 4:17 menuliskan: “Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah.” Kitalah yang pertama -tama dibersihkan melalui penghakiman Allah. Ya, kita juga yang telah melihat betapa kotornya “meja-meja Roti Sajian”, yang telah kotor dengan muntah dan kotoran(Yesaya 28:8).

Dari dalam Bait Allah terdengar khotbah-khotbah keras bukan karena cambuk Allah. Tetapi kekesalan hati yang dibiarkan mencemarkan banyak hati pendengar. Penyampaian Firman yang terkesan tepat walau tidak melalui mimbar untuk mendapatkan kebutuhan dengan pakaian pelayanan. Atau kemunafikan lainnya yang tergambar dengan jelas di mata Allah dari kita orang-orang yang terdahulu ada di dalam Bait Allah.

Tetapi sungguh Allah tidak akan biarkan semua hal najis itu terus berlanjut. Allah pasti akan bertindak. Tangan Allah sendiri akan MEMBANGUN DAN MENYAYANGI SION, sehingga orang hanya dapat berkata bersama para seraphim (Yesaya 6:3) KUDUS BAGI TUHAN, Kidung indah dari mulut yang diurapi, tepuk tangan semarakkan tempat kudus Allah, kitapun ada disana.(LR)

Doa: Tuhan Yesus,ampuni segala kenajisanku. Aku mau berubah, agar ketika Engkau menguduskan  Bait  Allah  Engkau  dapati  aku  kudus.  Amin.


Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar