Sabtu, 24 November 2018

Menyangkal diri Atau Menyangkal Tuhan

(Matius 16:24)
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibNya dan mengikut Aku.”
Petrus adalah seorang murid yang sangat dikasihi oleh Yesus. Dia seorang yang setia, bahkan saat Yesus meminta Petrus mengikutiNya, segera Petrus meninggalkan jalanya dan mengikut Yesus (Mat 4: 19-20).
Ia adalah seorang yang selalu siap mentaati perintah Tuhan, seorang yang mempunyai iman yang besar dan mempunyai pengetahuan Rohani yang baik dan bahkan dalam Matius 16: 16-18 Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, dan Yesus pun berkata pada ayat 18: “Engkau adalah Petrus dan di atas baru karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya”.

Dari cerita di atas, kita menyimpulkan bahwa Petrus adalah murid yang luar biasa! Tetapi...mengapa orang seperti Petrus, dapat menyangkal Tuhan? Petrus adalah seorang yang mengikut Yesus, tapi dia bergantung kepada kekuatan diri sendiri. Jadi hal apa saja yang harus kita sangkal?

Di dalam Gal 5 : 16-25 dikatakan “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging, sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh.” Perbuatan daging telah nyata, yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, marah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora. Tetapi buah Roh ialah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, dan penguasaan diri.

Jadi barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, sedangkan jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. (WB)

Doa: Terima kasih Tuhan, Engkau mengajar aku untuk selalu menyangkal diri, bukan untuk menyangkal Engkau.Tolongku untuk selalu hidup dalam pimpinan RohMu yang kudus. Amin.

Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar