(Yohanes 3:16)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Saat Tuhan Yesus tergantung di kayu salib. Pada detik-detik menghadapi kematian, ada 2 orang berdosa di kiri dan kanan Tuhan Yesus. Yang satu tetap dengan keangkuhannya, tetapi yang satu lagi menyadari betapa ia sangat berdosa. Ia merendahkan hati memohon belas kasih dari Tuhan. Akhirnya ia diselamatkan pada detik-detik terakhir.
Terkadang kita sering memaksakan diri untuk membuat orang lain datang pada Tuhan, dengan menggunakan cara kita. Mungkin kita pikir itu cara terbaik. Tetapi tanpa disadari kita malah menjadi batu sandungan untuk orang lain. Coba kita renungkan, saat kedua penjahat tergantung di kayu salib bersama dengan Yesus, salah satu dari mereka berbicara dengan keangkuhan. Yesus tidak menjawab apapun juga. Tetapi ketika satu orang lagi berbicara dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, Yesus dengan penuh ketegasan dalam kasihNya berbicara, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."(Lukas 23:43).
Hal seperti ini yang Yesus inginkan, membawa jiwa datang pada Yesus tidak memerlukan kepintaran, tidak membutuhkan status sosial dan tidak membutuhkan banyak harta. Tetapi yang dibutuhkan membawa Yesus dalam hidup kita. Agar jiwa-jiwa yang kita temui dapat melihat betapa ajaib Yesus.
Keselamatan adalah pemberian cuma-cuma yang dikerjakan Yesus dengan pengorbanan hidupNya. Karena itu apabila ada jiwa yang datang pada Yesus, itu bukan karena kita. Tetapi karena kasih dan kemurahan yang Tuhan kerjakan atas kehidupan orang itu. Siapa kita di hadapan Tuhan? Kita hanya segenggam tanah liat yang diberikan nafas kehidupan. Dalam I Korintus 3:1-23, Rasul Paulus menjelaskan hanya orang- orang yang tidak dewasa rohani saja yang memegahkan diri.
Dari apa yang Tuhan percayakan untuk kita lakukan dalam membawa jiwa datang pada Tuhan, biarlah kita lebih mengutamakan Yesus dalam setiap langkah hidup kita. Biarlah Yesus semakin besar dan kita semakin kecil .( Yohanes 3:30) HALELUYA . ( WB)
Doa: Ya Tuhan, berilah kami hati yang selalu meninggikan Engkau dalam setiap melayaniMu. Sehingga kami tidak mengecewakan hatiMu. Amin.
Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Saat Tuhan Yesus tergantung di kayu salib. Pada detik-detik menghadapi kematian, ada 2 orang berdosa di kiri dan kanan Tuhan Yesus. Yang satu tetap dengan keangkuhannya, tetapi yang satu lagi menyadari betapa ia sangat berdosa. Ia merendahkan hati memohon belas kasih dari Tuhan. Akhirnya ia diselamatkan pada detik-detik terakhir.
Terkadang kita sering memaksakan diri untuk membuat orang lain datang pada Tuhan, dengan menggunakan cara kita. Mungkin kita pikir itu cara terbaik. Tetapi tanpa disadari kita malah menjadi batu sandungan untuk orang lain. Coba kita renungkan, saat kedua penjahat tergantung di kayu salib bersama dengan Yesus, salah satu dari mereka berbicara dengan keangkuhan. Yesus tidak menjawab apapun juga. Tetapi ketika satu orang lagi berbicara dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, Yesus dengan penuh ketegasan dalam kasihNya berbicara, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."(Lukas 23:43).
Hal seperti ini yang Yesus inginkan, membawa jiwa datang pada Yesus tidak memerlukan kepintaran, tidak membutuhkan status sosial dan tidak membutuhkan banyak harta. Tetapi yang dibutuhkan membawa Yesus dalam hidup kita. Agar jiwa-jiwa yang kita temui dapat melihat betapa ajaib Yesus.
Keselamatan adalah pemberian cuma-cuma yang dikerjakan Yesus dengan pengorbanan hidupNya. Karena itu apabila ada jiwa yang datang pada Yesus, itu bukan karena kita. Tetapi karena kasih dan kemurahan yang Tuhan kerjakan atas kehidupan orang itu. Siapa kita di hadapan Tuhan? Kita hanya segenggam tanah liat yang diberikan nafas kehidupan. Dalam I Korintus 3:1-23, Rasul Paulus menjelaskan hanya orang- orang yang tidak dewasa rohani saja yang memegahkan diri.
Dari apa yang Tuhan percayakan untuk kita lakukan dalam membawa jiwa datang pada Tuhan, biarlah kita lebih mengutamakan Yesus dalam setiap langkah hidup kita. Biarlah Yesus semakin besar dan kita semakin kecil .( Yohanes 3:30) HALELUYA . ( WB)
Doa: Ya Tuhan, berilah kami hati yang selalu meninggikan Engkau dalam setiap melayaniMu. Sehingga kami tidak mengecewakan hatiMu. Amin.
Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar