Sabtu, 01 Desember 2018

Oxi

(2 Korintus 1:19)

… di dalam Dia hanya ada “ya”...!



Hidup sesungguhnya terdiri atas rentetan pilihan dan putusan. Kita dipaksakan memilih serta memutuskan sesuatu setiap hari. Itulah hidup! Ketika pada suatu momen kita harus mengambil keputusan amat penting dan menentukan, kita pun wajib menjaga perasaan hati kita. Beranikah kita memilih melakukan ‘ini’ atau ‘itu’, memutuskan ‘begini’ atau ‘begitu’; karena ‘aku begini’ dan ‘kamu begitu’! Sama saja ..? Pastinya .., tidak!

Kendati terkesan tak bermakna, “oxi” yang terukir pada pohon-pohon di dataran tinggi Peloponnesus, adalah simbol perlawanan para partisan Yunani tatkala negara itu diduduki Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Oxi, ialah simbol yang multi sektoral serta melintas zaman yang dipunyai orang-orang Yunani; sehingga negeri tua itu bisa terus survive hingga kini selepas dari cengkeraman Nazi. Kata “oxi”, memiliki makna “tidak”! Oxi, ialah materialisasi militansi semangat khas ala Yunani yang dipicu hasrat menggebu-gebu untuk mengatakan tidak kepada segala bentuk penjajahan.

So what, gitu loh ..?! “Jika ya, hendaklah kamu katakan “ya”, jika tidak hendaklah kamu katakan “tidak”, supaya kamu jangan kena hukuman.” (Yakobus 5:12) . Ingatlah baik-baik; “Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, … bukanlah “ya” dan “tidak”, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada “ya” …!”

Dari file mata pelajaran Surat Galatia dua angkatan yang lalu, saya mencermati militansi Paulus yang terlihat jelas mengejawantah dalam sikap tegasnya untuk tidak terikat oleh dosa-dosa yang dirangsang hukum Taurat -dan dengan demikian harus hidup di luar Allah- namun mampu senantiasa berkata “ya” dalam mengandalkan Roh Kudus untuk mematikan segenap perbuatan daging (sarx –Yun.) yang menguatkan hawa nafsu. Lihat Galatia 3:3, banding dengan Roma 8:4,5; Yohanes 8:30-36. Sekarang, apakah yang anda kuatirkan lagi? Jangan bimbang! Katakanlah “ya” kepada kehendak otoritas (kedaulatan) Firman-Nya, dan “tidak” kepada keinginan diri sendiri!(NVDK)

Doa: Tuhan Yesus, mulai hari ini aku mau belajar tidak berbantah dengan kehendakMu, melainkan senantiasa berkata ya kepadaMu. Amin

Sumber : Renungan Harian Suluh Iman ( suluh_iman@ekklevision.org)
New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar