#dailybread
#kidsandteens
Adalah kisah seorang putri seorang konglomerat bernama Lesy. Lesy anak yang cantik. Ia gemar fotografi dan menulis. Papi maminya menyekolahkan Lesy di sebuah sekolah yang mahal dan terkenal dengan harapan di masa depan nanti Lesy siap memimpin perusahaan-perusahaan orang tuanya yang banyak jumlahnya.
Sementara itu di pinggiran kota, di sebuah rumah yang sangat sederhana, tinggal sepasang suami istri yang juga sederhana. Mereka memiliki seorang anak perempuan bernama Kezia yang juga tinggal dalam rumah itu. Setiap pagi, ayah dan ibunya berjualan nasi kuning. Sayangnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, berjualan nasi kuning saja tidak cukup. Jadi ayah Kezia menerima les privat untuk mata pelajaran matematika, IPA dan Bahasa Inggris.
Kezia cukup tahu diri dengan kesibukan ayah ibunya. Ayah ibunya begitu sibuk dengan usaha mereka. Karena bila sehari saja tidak berjualan, mereka akan kekurangan uang untuk membayar uang sekolah Kezia dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Karena itu Kezia tidak mau ayah ibunya kelelahan. Kezia berinisiatif membersihkan sendiri rumahnya termasuk dapur setiap hari. Ia tidak membiarkan ibunya yang mencuci perkakas makan atau masak yang sudah dipakai. Terkadang ada pelanggan nasi kuning ibu yang datang ke rumah mereka untuk memesan nasi kuning untuk sebuah acara khusus, dan Kezia tidak mau rumahnya (terutama dapurnya) terlihat jorok. Karena itu akan menurunkan nilai kebersihan nasi kuning sang ibu di mata pelanggan.
Kezia juga tidak mau membuang waktu dengan hanya melamun, main games atau kepoin status dan foto-foto teman. Hmmm... No, no, dia ga mau waktunya terbuang di internet yang berujung membuat dia halu dan baper. Memang sesekali dia main games, chatting dengan teman, lihat IG dan sebagainya. Tapi itu dilakukannya tidak lebih dari satu jam. Itu pun dia memastikan semua pekerjaan termasuk PR-nya selesai. Kezia akan bertanya pada ayah bila menemukan kesulitan dalam mengerjakan PR atau latihan soal. Dan karena ia rajin, cekatan, juga anak yang berharap pada Tuhan, Tuhan pun mengaruniakan kepada Kezia kepintaran melebihi teman-temannya. Kezia menjadi kebanggaan orang tuanya.
Berbeda dengan Lesy. Lesy merasa semua mudah ia miliki. Handphone terbaru, games yang berbayar dan mahal, bahkan Lesy pernah beberapa kali pergi ke Korea Selatan dan berjumpa artis idolanya disana. Di meja belajar Lesy dan akun IG pribadinya, terpampang foto-fotonya bersama BTS atau kelompok K-Pop disana. Hah, kurang apa coba hidup Lesy?
Tapi jangan tanya soal PR. Untuk mengerjakan PR, Lesy malas. Ia harus terus diingatkan oleh guru privatnya. Lesy juga tidak bisa membersihkan kamarnya sendiri. Yang membersihkan kamarnya adalah pembantu di rumah. Kalau tidak, baju-baju, buku-buku, kaos kaki, bedak dan sisir, gelas susu, biskut berserakan dimana-mana. Kamar mewah Lesy seringkali bau dan nampak sangat berantakan.
Sebenarnya Lesy sadar, dia tidak boleh seperti itu terus. Papi maminya sudah sangat sering menasehati bahkan memarahinya. Lesy juga sudah menulis jadwal-jadwal yang bagus buat dirinya. Ada waktu bangun pagi, berdoa, baca Alkitab, bantu mama dan mbak di dapur, ada waktu membereskan tempat tidur dan membersihkan kamar, waktu belajar, latihan piano dan lain-lain. Tapi Lesy seperti tidak punya kekuatan untuk berubah dan menjalankan jadwalnya.
Satu-satunya yang Lesy perhatikan adalah handphone-nya!!! Itulah yang membuat Lesy mudah halu, baper dan lain sebagianya. Lesy hanya bisa berencana dan membuat jadwal tapi tidak bisa menjalankan rencananya karena dia sangat terikat dengan gadgetnya. Ia tidak sadar, iblis begitu senang melihat pekerjaannya mempengaruhi Lesy dan merusak hidupnya berhasil dan rencana Tuhan bagi Lesy akan gagal. 👹👻😈
Waduh, semoga tidak ada diantara kalian seperti itu ya!
Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. ”Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,” maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Amsal 24:30-34
Firman Tuhan tidak mungkin salah! Kalau Lesy tidak berubah, tidak cepat-cepat datang pada Tuhan, semua kekayaan yang diwariskan kepadanya kelak akan habis. Dan masa depannya akan penuh penderitaan dan penyesalan. Berbeda dengan Kezia. Meskipun saat ini ia anak dari keluarga yang sangat sederhana tapi ia sudah mempersiapkan masa depannya dengan baik.
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
Amsal 10:4
Ah anak-anak, adakah diantara kalian seperti Lesy? Meskipun mungkin bukan anak orang kaya raya, meskipun belum pernah ke luar negeri, jangankan berfoto ria dengan BTS, foto-fotoan dengan ibu Dewi Persik saja belum pernah. Kemalasan bisa dimiliki oleh siapa saja. Dan kemalasan akan makin menjadi bila kalian tidak bertindak melawan kemalasan itu. Adakah kemalasan itu karena handphone-mu seperti ada lem di tanganmu? Tuhan Yesus sanggup menolongmu. Karena ini sangat membahayakan dirimu.
Berdoalah kepada Tuhan dan minta ayah ibu mendoakan kalian serta terima didikan mereka. Kalian juga bisa minta didoakan oleh guru sekolah minggu atau bapak ibu gembala di tempat kalian beribadah. Roh Kudus akan memampukan anak-anak untuk memiliki semangat melakukan hal-hal yang baik bagi hidupmu, sehingga hidupmu menjadi berkat.
Tuhan Yesus memberkati kalian semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar